Santri PP. As Shibyan Lidirosatil Qur'an Cendoro mewakili Siswa MTs. Hidayatush Shibyan sukses meraih juara harapan 1 Pidato Bahasa Arab pada lomba Ma'arif Competition PC. LP. Ma'arif NU Kabupaten Tuban
Cendoro – Pondok Pesantren As Shibyan Lidirosatil Qur'an (Ponpes ASIQ) Cendoro kembali menorehkan prestasi membanggakan di kancah Kabupaten Tuban. Salah satu santrinya, Zaskia Agustin Nur Vaizah, yang mewakili Siswa MTs. Hidayatush Shibyan Cendoro berhasil meraih Juara Harapan 1 Lomba Pidato Bahasa Arab dalam ajang bergengsi Ma'arif Competition (MC. PC. LP. MA'ARIF NU KAB. TUBAN) 2025 yang diselenggarakan oleh salah satu lembaga di PCNU Kabupaten Tuban (LP. Ma'arif NU Tuban) dalam rangka Harlah Ma'arif dan peringatan hari santri 2025.
Prestasi ini menjadi bukti nyata komitmen Pondok Pesantren As Shibyan Cendoro dalam mengembangkan berbagai potensi santri, jauh melampaui fokus utama sebagai pondok Al-Qur'an.
Santri Pribumi, Raih Prestasi di Tuban
Zaskia Agustin Nur Vaizah, santri yang berasal dari Desa Cendoro, menunjukkan meskipun mondok di desa sendiri tidak menjadi penghalang untuk berprestasi dan selalu semangat ketika mengemban ilmu di pondok pesantren. Dengan kemampuan orasi dan penguasaan Bahasa Arab yang mumpuni, Zaskia mampu bersaing ketat dengan perwakilan siswa terbaik se-Kabupaten Tuban.
Keberhasilannya meraih posisi empat terbaik dalam lomba pidato berbahasa Arab ini tidak hanya mengharumkan nama pondok dan sekolahan, tetapi juga menegaskan bahwa santri As Shibyan dibekali dengan keterampilan komunikasi publik yang matang, termasuk penguasaan bahasa daerah yang kaya nilai budaya dan dakwah.
Membuktikan Kualitas Pendidikan Multidimensi
Selama ini, Pondok Pesantren As Shibyan Lidirosatil Qur'an Cendoro dikenal sebagai lembaga yang fokus pada pengkajian Al-Qur'an dan ilmu keislaman. Namun, capaian Zaskia Agustin Nur Vaizah ini membantah anggapan bahwa pondok pesantren hanya terbatas pada ilmu agama semata.
Ketua Yayasan Pondok Pesantren As Shibyan Cendoro menyatakan bahwa keikutsertaan santri dalam berbagai ajang lomba adalah strategi pondok untuk mengukur sekaligus mengasah kemampuan praktis santri di luar kelas.
"Kami selalu berupaya mencetak santri yang utuh, yang mampu menjadi muballigh, juru dakwah, sekaligus individu yang cerdas dan kompetitif di berbagai bidang. Prestasi Zaskia di ajang Ma'arif Competition ini adalah bukti bahwa program pengembangan bakat, baik itu kepelatihan muballighin, kursus bahasa, maupun kemampuan orasi publik, berjalan efektif," ujarnya.
Prestasi ini diharapkan menjadi motivasi bagi santri-santri lain di Pondok Pesantren As Shibyan Lidirosatil Qur'an Cendoro untuk terus mengembangkan diri, tidak hanya mahir dalam membaca Al-Qur'an dan kitab kuning, tetapi juga menjadi agen perubahan yang terampil dalam menyampaikan pesan-pesan kebaikan di tengah masyarakat.

Gabung dalam percakapan